Gaya Hidup 'Frugal Living'

9:22 AM
Pernah dengar tentang Frugal Living? Istilah ini lekat dengan gaya hidup hemat di mana artinya mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak atau kurang penting ke pos-pos yang lebih penting. Singkatnya, memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Prioritise need(s) over want(s)!

Sedari kecil mungkin kita sudah mafhum didoktrin untuk membiasakan diri hidup hemat. Terbukti dengan eksistensi peribahasa 'Rajin Pangkal Pandai, Hemat Pangkal Kaya' yang sampai sekarang masih sering didengungkan. Sayangnya sedari kecil juga kita akrab dengan serial kartun Doraemon si Robot Kucing yang bisa mengabulkan berbagai permintaan Nobita sehingga petikan lagu 'Aku ingin begini, aku ingin begitu.. ingin ini, ingin begitu banyak sekali.....' yang masih terngiang-ngiang sampai sekarang. Tambah lagi dua paradoks di masa kecil ini kemudian membaur dengan era modernisasi masa kini dengan serbuan teknologi yang memudahkan setiap orang tinggal klik untuk membeli sesuatu tanpa memerlukan waktu lebih untuk mempertimbangkan apakah mereka BUTUH atau INGIN. Sehingga kebanyakan orang menjadi individu berpaham konsumerisme. Jadilah peribahasa 'Hemat Pangkal Kaya' itu tenggelam digeser lagu 'Aku ingin begini..aku ingin begitu..ingin ini, ingin itu.. banyak sekali...'.

Namun, tentunya masih banyak juga orang-orang melek finansial yang memiliki manajemen keuangan dengan fondasi financial literacy yang baik sehingga istilah Frugal Living atau gaya hidup hemat muncul.

Berawal dari terbangunnya saya dari gaya hidup boros dengan pengelolaan keuangan yang buruk, maka perlahan sedikit demi sedikit mulai tergugah dan berusaha menerapkan gaya hidup frugal living. Beberapa yang biasa saya terapkan terangkum sbb.

  • Jadwalkan Berbelanja
Tips ini berhasil di kebanyakan orang termasuk saya. Saya biasa berbelanja di tanggal setelah tanggal payday atau gajian dan hanya sekali sebulan yang daftar belanjanya tidak pernah berubah dengan perhitungan produk-produk tsb akan cukup hingga bulan berikutnya pas tanggal belanja bulan depan. Terkecuali untuk produk makanan (e.g. susu, buah-buahan, roti) yang dijadwalkan mingguan. Sebelum belanja, saya memastikan mana saja produk yang masih ada stok dengan produk yang sudah benar-benar habis sehingga tidak membeli berlebihan.

  • Jadwalkan Tagihan atau Cicilan
Setelah tanggal gajian, dana untuk membayar tagihan akan langsung saya transfer ke rekening terpisah dari rekening gaji. Dan tidak akan diganggu gugat sampai tanggal pembayaran atau sampai tanggal auto debet dari Bank. Dengan begitu saya terbebas dari resiko dana ini akan terpakai untuk pos lainnya terutama pengeluaran belanja. Selain itu dengan menjadwalkan tagihan/cicilan, saya juga terselamatkan dari resiko lupa (maklum saya pelupa :P) yang ujung-ujungnya berakhir kena denda. Yah pastinya gak ikhlas banget mesti keluar dana ekstra cuma buat bayar denda karena efek lupa.

  • Manfaatkan Diskon/Promo dan Kartu Perbankan/Membership
Sebagai kebiasaan, saya selalu membandingkan harga barang di beberapa tempat. Jika di tempat itu mayoritas barang-barang kebutuhan yang biasa saya beli harganya lebih miring, maka saya akan konsisten berbelanja di tempat tersebut. Tentunya sebagai pelanggan tetap biasanya Dept Store/ merchant memberi fasilitas membership dengan reward atau diskon yang lumayan. Selain itu, diskon kartu debit atau kartu kredit juga banyak ditawarkan di berbagai merchant. Hanya perlu rajin-rajin bertanya dan mencari informasi.

  • Siasati atau Kurangi Pengeluaran Tersier
Pengeluaran tersier merupakan pengeluaran yang sifatnya tidak mendesak atau jika tidak terpenuhi pun tidak memberikan efek yang fatal. Kebanyakan berhubungan dengan entertainment/hiburan. Saya sendiri sangat suka nonton di bioskop. Ini merupakan pos pengeluaran entertainment terbesar saya. Untuk menyiasatinya, saya memanfaatkan kartu debit dan kredit yang memberikan promo nonton di bioskop. Bisa dilihat di sini dan sini. Selain itu juga mengusahakan untuk nonton di hari weekdays atau hari Senin-Kamis atau juga dibayarin (Hey you there *lambai-lambai :-*) hahhhhaa.....
Sedangkan untuk hang out mostly gak berasal dari dompet sendiri, dan untuk beli gadget tidak begitu update cukup hanya dengan smartphone dengan fitur umum.

  • Menabung/Investasi di awal
Banyak orang yang kesulitan menabung. setelah ditanya apa kendalanya, jawabannya karena uangnya sudah tak bersisa. Apa yang salah? Menabung/investasi seharusnya dilakukan di awal bukan di akhir dengan prinsip menabung jika ada sisa uang. Tetapkan berapa persentase dari gaji yang perlu ditabung dan tentunya investasi untuk kepentingan di masa depan seperti pensiun, beli rumah, menikah pendidikan anak, naik haji dan lainnya. Di samping itu ada banyak pilihan investasi seperti emas dan reksadana. Penting untuk mengetahui apa tujuan dari menabung atau berinvestasi serta dianjurkan untuk terlebih dahulu memprioritaskan untuk melunasi hutang dan menyiapkan dana darurat. Jika masih sulit untuk menerapkan menabung/investasi awal, manfaatkan fasilitas autodebet dari rekening gaji.

  • Bijak Berbelanja
Yang saya maksud dengan bijak berbelanja adalah berbelanja sesuai kebutuhan. Mendahulukan kebutuhan daripada keinginan. Cerdas memilih produk yang memiliki fungsi sama dengan harga yang lebih murah misal tissue merek X disubstitusi dengan tissue merek Y yang lebih murah atau memilih membeli produk dengan harga sedikit mahal tapi dengan kualitas baik sehingga awet dipakai misal memilih bohlam lampu merek X yang bergaransi dibanding merek Y yang lebih murah tapi tanpa garansi. Dan tentunya membeli barang sesuai dengan kemampuan sehingga terhindar dari hutang.

  • Hemat Pemakaian Energi
Di manapun berada, tak hanya di rumah usahakan untuk menerapkan tindakan hemat energi. Seperti matikan lampu jika tidak perlu atau di siang hari, pilih material bangunan yang ramah lingkungan, hemat pemakaian air secukupnya, menggunakan AC (Air Conditioner) hanya di malam hari, matikan TV jika tidak ditonton atau bagi orang tua yang memiliki anak bisa dijadwalkan jam-jam berapa anak diperbolehkan menonton, hemat pemakaian gas saat memasak misalnya dengan memasak sekaligus untuk makan siang dan malam (sesuaikan menunya), menggunakan sabun cair karena lebih hemat dan higienis disamping sabun batangan, menghemat bahan bakar dengan berjalan kaki atau bersepeda jika jarak yang ditempuh tidak begitu jauh sekalian menerapkan gaya hidup sehat, meminta tagihan kartu kredit via email sebagai bentuk penghematan kertas serta masih banyak bentuk penghematan lainnya.


  • Manfaatkan Barang Bekas (Upcycle)
Beberapa tahun ini marak dengan istilah DIY (Do It Yourself) yang maksudnya memanfaatkan barang-barang tak terpakai/bekas menjadi barang yang bernilai dan dapat digunakan kembali atau biasa disebut Upcycle. Bahkan beberapa orang memanfaatkan niche ini sebagai peluang penghasilan. Selain itu upcycle juga berfungsi untuk melatih kreativitas. 

  • Catat Pengeluaran 
Mencatat pengeluaran merupakan hal yang penting. Kenapa? Banyak kasus di mana seseorang tidak menyadari di mana pengeluaran terbesarnya, yang dia tahu hanya gajinya tak bersisa tanpa ada tabungan atau dana darurat sepeserpun. Ternyata kebocoran terjadi dari kebiasaan remehnya berbelanja snack/cemilan di Supermarket/minimarket yang dilakukan bisa beberapa kali dalam seminggu. Jadi intinya catatlah pengeluaran sekecil apapun. Gunanya untuk mendeteksi di pos mana terjadi kebocoran dengan pengeluaran terbesar sehingga dapat diantisipasi saat bulan berikutnya.
Saya biasa mencatat pengeluaran perharinya dalam sebulan dengan ikut memfoto struk belanja dan juga memanfaatkan aplikasi yang banyak tersedia di App Store/Playstore.

That's a wrap for some instances yet it could be so much more! Eventually, jika frugal living sudah menjadi life style maka akan mencegah pundi-pundi uang yang sudah susah payah dikumpulkan baik dengan bekerja atau berusaha/bisnis menguap begitu saja tanpa tabungan/investasi dan dana darurat.

No comments:

We may share everything which is good rite here. Please behave by giving good comment without any discrimination. Thanks..... ;)

Powered by Blogger.