Get Out, A Film Requires Re-watch

3:07 PM
Ada yang sudah nonton Get Out? Film arahan Sutradara Jordan Peele ini kabarnya sukses mendulang jutaan dollar pada awal-awal penayangannya. Bahkan di situs Rottentomatoes, film ini mendapatkan review sangat baik dengan skor tomatometer 99%. Wicked!

Sesaat sebelum nonton, saya juga sempat melihat review tersebut dan tertarik dengan konsep cerita yang ditawarkan Get Out yang dianggap sebagai film satir rasisme terhadap kulit hitam. Materi yang baru bagi saya sendiri dalam film dengan genre Thriller/Horror. Seorang Pria kulit hitam bernama Chris Washington (Daniel Kaluuya) memiliki hubungan spesial dengan seorang gadis ras Kaukasia bernama Rose Armitage (Allison Williams) dan berencana untuk mengunjungi keluarga sang gadis saat weekend sebagai langkah perkenalan. Well, saya akui saya bisa melihat chemistry yang cukup baik dari dua tokoh tersebut seperti saya bisa merasakan bahwa Chris dan Rose adalah dua insan yang tengah kasmaran meskipun di mana pada satu sisi Chris memiliki kekhawatiran akan respon kedua orang tua Rose sedangkan Rose sendiri merasa menerima Chris seadanya dirinya dengan berusaha mengenyampingkan persoalan hubungan antar-ras keduanya. Bahkan pada satu scene, Rose terlihat membela kekasihnya saat diinterogasi seorang petugas kepolisian berkulit putih. Namun pada akhir film nanti, akan ada twist yang diungkap.




Saat pembukaan film, saya menunggu dengan awas kejutan apa yang akan dihadirkan Get Out. Sayangnya bahkan hingga menit ke tiga puluh, saya masih meraba-raba kapan perkenalan bangunan cerita akan selesai dan menuju puncak konflik. Yeah, sedikit membosankan bisa dibilang. Film ini seperti sengaja menebar kepingan-kepingan cerita yang menuntut penontonnya untuk menebak-nebak sepanjang film hingga ditutup dengan akhir yang dibangun dari kepingan-kepingan tadi. Seperti saya yang sibuk membuat cerita sendiri sepanjang durasi film.  

Sayangnya saya gak suka twist-ending film ini. Mungkin saya gak rela dengan adanya pengkhianatan dilakukan seorang tokoh utama dengan tokoh utama lainnya dan menciptakan semacam konspirasi yang eventually seperti 'mengecilkan' ras kulit hitam namun diperhalus. (Sedikit Spoiler!!)



Satu hal yang positif dalam Get Out adalah sinematografinya. Adegan kontras di mana Chris yang berkulit hitam berkumpul dengan keluarga Armitage yang berkulit putih. Adegan Chris yang seolah tenggelam saat sesi hipnotis oleh ibu Rose, Missy (Catherine Keener). Kemudian adegan berlari tukang kebun keluarga Armitage membuat penonton merasa seolah-olah berada pada posisi Chris. Ada lagi adegan di mana Chris memotret diam-diam seorang tamu pria berkulit hitam yang ternyata ketahuan, Chris membuat ekspresi 'Oh Darn, aku ketahuan' yang apik. 
Kemudian tata suara yang awalnya senyap tiba-tiba seketika menghentak pada beberapa adegan yang memunculkan asisten rumah tangga - yang menjadi satu-satunya tokoh yang sukses dengan predikat horor di film ini.



Untuk akting jajaran pemail Get Out, bagi saya yang paling menonjol adalah sang tokoh utama Chris. Daniel Kaluuya berhasil memunculkan berbagai emosi baik itu terancam, frustasi, takut, terintimidasi, sedih dan beberapa ekspresi lucu. Dia juga berhasil membuat penonton berempati terhadap tokoh Chris pria kulit hitam yang berada di sekeliling keluarga kulit putih yang terlihat normal, padahal tidak. Selain itu tokoh wanita kulit hitam asisten rumah tangga yang misterius dengan mimik menakutkan turut berhasil mengundang rasa penasaran.



Menonton film ini pertama kali seperti yang telah diberitahukan tadi bahwa film ini memberikan keping demi keping cerita di sepanjang film membuat saya ingin memastikan lagi apakah ada kepingan cerita yang saya lewatkan sehingga perlu untuk ditonton ulang. No, it's not about watching film I love yet trying to find the puzzles instead. That's why Get Out requires Re-watch!

No comments:

We may share everything which is good rite here. Please behave by giving good comment without any discrimination. Thanks..... ;)

Powered by Blogger.