Don't Knock Twice, Film Horror Minim Rasa Horror

Berbekal tiket dari promo CGV Blitz Get 1 Free Ticket via OCBC NISP Mobile Banking yang bisa dibaca di sini. Akhirnya jadilah nonton film horror secara udah lumayan lama bioskop sepi film horror beberapa bulan ini. Film horror terakhir yang ditonton The Conjuring Part 2 sudah beberapa bulan yang lalu. Hikss...
Bagi pecinta film horror, film yang mencekam dan mampu membuat penontonnya menutup mata karna takut hantu tiba-tiba pamer muka di layar atau tiba-tiba terlonjak dari kursi karna kaget ataupun karna latar suara yang bikin bulu kuduk merinding atau telinga berdenging, adalah yang menjadi tujuan. Yaa singkatnya ekspektasi penonton film horror adalah untuk ditakut-takuti. Jadi kalau penontonnya udah merasakan sensasi itu, maka bisa dibilang film horror tersebut sukses.

Sebelum memilih buat nonton film ini, menyempatkan diri buat nonton trailler-nya dulu. Sebenarnya, trailler sih sukses mengundang rasa penasaran dan sedikit kengerian. Yahh mikirnya kalau trailler aja udah serem ya diharapkan filmnya bakalan lebih seram karena durasi lebih lama dan tahu cerita secara utuh. Tapi ternyata trailler kadang berbanding terbalik dengan film-nya. Beda rasanya maksudnya. Kalau di trailler bisa jadi seram karna memang yang ditampilkan bagian tertentu saja dari film dengan durasi sekian menit.




Don't Knock Twice menceritakan kisah ibu dan anak yang mencoba memperbaiki keretakan hubungannya di mana sang ibu Jess (Kathee Sackhoff) mencoba menghubungi kembali putrinya Chloe (Lucy Boynton). Di mana sembilan tahun lalu Jess menitipkan anaknya di panti asuhan karena masalah kepribadian dirinya yang merupakan seorang pecandu. 

Terpisah dari intrik keluarga, awal mula terjadinya teror adalah sang anak Chloe dan sang pacar Danny (Jordan Bolger) yang iseng mengetuk pintu sebuah rumah tua yang dulu dihuni seorang penyihir. Mitosnya jika mengetuk dua kali maka arwah si penyihir akan datang menghantui. Terbukti dengan hilangnya sang pacar yang membuat Chloe ketakutan dan terancam. Di tengah ketakutannya, Chloe akhirnya setuju untuk tinggal bersama ibunya yang sebelumnya ia tolak. Layaknya khas film horror biasanya dimulai dari rasa ingin tahu dipadukan dengan iseng yang akhirnya berhadiah dikejar-kejar hantu. Klasik.

Diceritakan bahwa Jess bekerja sebagai pematung dan kemudian mengumpulkan banyak uang dari hasil pekerjaannya itu dan menikah lagi. Singkatnya kehidupannya membaik daripada masa lalunya sehingga dirinya merasa siap untuk menerima putrinya kembali. Ia memiliki seorang klien bernama Tira (Pooneh Hajimohammadi)  yang minta dibuatkan patung untuk dirinya dan bayinya. Tiba saatnya Tira bertemu dengan Chloe, ia mengklaim bahwa diri Chloe telah dikuasai oleh kekuatan yang jahat. Jess yang mempercayai Tira meminta bantuan untuk menyelamatkan Chloe, yang anehnya tanpa bertanya atau menyelidiki dulu siapa sebenarnya Tira. 



Inilah bagian yang hilang dari film ini di mana tidak diceritakan apa hubungan antara sosok Tira dengan sang penyihir sedangkan pada akhir cerita digambarkan Tira lah yang menjadi dalang kekacauan dengan mengelabui Jess bahwa sang penyihir tidak bersalah dan bahkan membunuh suami Jess. Dan mengapa pula Jess tidak menyelidiki dulu dengan membandingkan cerita Tira dan Chloe, putrinya. 

Singkatnya alih-alih menciptakan rasa ngeri, Don't knock twice justru membuat penonton bertanya dengan raut kebingungan, apa sih maksud ending-nya?


Trailer Don't Knock Twice



No comments:

We may share everything which is good rite here. Please behave by giving good comment without any discrimination. Thanks..... ;)

Powered by Blogger.